REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana memimpin rapat koordinasi antara institusi keamanan mengenai penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Cebongan, Sleman.
Akan tetapi, rapat yang berlangsung pada Senin (25/3) ini tidak mengikutsertakan TNI. Rapat tersebut hanya mengikutsertakan Polri, Makamah Agung (MA), Kemenkumham dan Kejaksaan Agung (Kejakgung).
“Dalam rapat itu saya meminta semua untuk siap sedia menangkap dan menghukum siapapun pelakunya. Ingat siapapun, dan mereka setuju,” kata dia di Twin Plaza Jakarta Barat, Senin (25/3).
Lalu ketika ditanya mengapa unsur TNI dilibatkan dalam rapat itu, Denny enggan menjawab gamblang. Dia hanya menegaskan, pembunuh dalam kasus ini tidak boleh diduga-duga siapa dalangnya.
Selain itu, Denny mengaku sudah melakukan sejumlah langkah dalam pengungkapan kasus yang terjadi di wilayah kekuasaan insitusinya ini. Dia mengatakan, Kemenkumham menjadi pihak yang paling dirugikan oleh kejadian ini. Oleh karena itu, Denny mengaku akan sangat serius mengikuti kasus tersebut.