REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, menilai isu kudeta terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Maret 2013 hanya suara "kodok ngorek" yang gaduh merindukan datangnya bulan 'people power'.
"Tak perlu diambil pusing, rakyat tidak tertarik," kata Dipo di Jakarta, Senin, mengomentari unjuk rasa yang dilakukan sekelompok orang yang menamakan diri Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).
Dipo melihat para dalang dan pelaku termasuk para penyandang dana gerakan politik itu hanyalah mereka yang menggelembungkan kerongkongannya agar nampak besar dan suaranya bisa terdengar oleh rakyat.
Mantan aktivis Dewan Mahasiswa itu meyakini suara gaduh 'kodok ngorek' yang diharapkan dapat mengancam SBY itu tidak akan didengarkan oleh rakyat. Sama seperti masa-masa lalu, ancaman itu kandas karena memang tidak ada alasan yang mendasar.
"Mereka berharap timbul gerakan politik 'people power', tapi itu tak mungkin. Rakyat tidak tertarik," kata Dipo.