Sabtu 16 Mar 2013 19:15 WIB

Hatta Rajasa: Pemerintah Enggan Gegabah Mengimpor Bawang

Hatta Rajasa
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan pemerintah enggan gegabah menambah impor bawang merah dan putih karena dikhawatirkan justru merugikan petani.

"Untuk bawang merah, petani sekarang kan masih menanam. Perhatikan 'supply and demand'. Jangan sampai justru terjadi 'over supply' dan ketika petani panen harganya jatuh," katanya di Semarang, Sabtu (16/3).

Hal itu diungkapkannya usai 'Sambung Rasa dengan Keluarga Besar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah' di Pasar Industri Kecil dan Kerajinan (PIKK) Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Pun dengan bawang putih, menurut Hatta, meski kontribusi produksi komoditas tersebut dari petani lokal hanya lima persen dan sisanya masih impor untuk menjaga agar tidak terjadi suplai berlebihan.

Hatta berpendapat tambahan impor bawang merah dan putih untuk menstabilkan harga kedua komoditas itu di pasaran yang sekarang sangat tinggi memang diperlukan, tetapi akan dipenuhi dengan sangat terbatas.

"Tadi (dalam pertemuan itu), KTNA menyampaikan maksimum tambahan impor bawang merah hanya 25 ribu ton untuk mencukupi kebutuhan sampai Mei mendatang untuk mengisi kekosongan stok," katanya.

Karenanya Hatta mengaku akan segera melakukan kroscek data kebutuhan komoditas tersebut dengan Kementerian Pertanian agar jangan sampai melakukan impor melebihi keperluan yang justru membuat harga jatuh.

"Untuk bawang merah, stok nasional jelas kurang, sementara bawang putih sangat kurang. Kekurangan itu akan dipenuhi, tetapi secara terbatas untuk menurunkan harga kedua komoditas pertanian itu," ujar Hatta mengakhiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement