Rabu 27 Feb 2013 14:33 WIB

Warga Berbondong-bondong Bikin 'Surat Miskin'

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pendataan Warga Miskin (ilustrasi)
Foto: Republika
Pendataan Warga Miskin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah warga yang mengajukan permohonan pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) meningkat di Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat.

Warga berbondong-bondong membuat SKTM sebagai syarat pembuatan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang batas waktu pengajuannya tinggal esok hari. 

 

Lurah Kwitang Ishran P mengatakan, lonjakan pemohon tersebut sudah terjadi sekitar satu minggu terakhir. Ia mengatakan saat ini dalam sehari kelurahan menerima 20 hingga 30 permohonan SKTM untuk KJP.

Padahal, lanjut dia, biasanya hanya ada tiga hingga lima orang warga saja yang mengajukan permohonan SKTM. "Tapi semuanya masih bisa terlayani dengan baik, dan bisa ditunggu," ujar dia kepada Republika, Rabu (27/2).

Ishran mengatakan, warga hanya perlu menunjukkan Kartu Keluarga, KTP dan surat pengantar dari RT/RW untuk permohonan SKTM. Selanjutnya, tambah dia, tim dari Dinas Pendidikan DKI akan melakukan verifikasi agar KJP tidak disalahgunakan oleh warga yang sebenarnya mampu.

"Dari awal juga kita sudah memberitahu KJP diperuntukkan bagi anak yang tidak mampu," kata dia. Sementara itu, di Kelurahan Bendungan Hilir Jakarta Pusat juga terjadi peningkatan permohonan SKTM untuk KJP meski tidak terlalu signifikan.

Sekretaris Kelurahan Bendungan Hilir Yanti Sri Hindayanti mengatakan, kelurahan menerima 10 hingga 15 permohonan SKTM untuk KPJ per hari. Biasanya, permohonan SKTM itu hanya diajukan oleh lima hingga tujuh warga saja. 

Berdasarkan pantauan Republika, tidak terlihat antrian warga di kelurahan ini. Hanya ada satu dua orang yang datang untuk mengurus SKTM. "Di sini memang banyak warga yang kalangan menengah atas," jelas Yanti.

Melani, salah satu warga yang mengurus SKTM mengatakan, persyaratan yang harus ia penuhi untuk mendapatkan SKTM cukup mudah. Ia hanya perlu meminta surat rekomendasi dari RT RW saja. "Engga ribet kok, cepat (prosesnya)," jelas dia yang sedang berusaha mendapatkan KJP bagi anaknya ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement