Rabu 20 Feb 2013 03:07 WIB

Astaghfirullah, Ratusan Anak Sekolah Mabuk Lem

Dua anak tengah mabuk setelah 'ngelem' atau 'ngaibon'.
Foto: dinsosdki.net
Dua anak tengah mabuk setelah 'ngelem' atau 'ngaibon'.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU---Ratusan anak usia sekolah di sejumlah kabupaten di Sulbar ditengarai menyalahgunakan lem aibon untuk mabuk.

Ketua lembaga swadaya masyarakat Amanat Muda Provinsi Sulbar, Darmawi di Mamuju, Selasa, mengatakan, lembaganya telah melakukan pendataan anak usia sekolah yang banyak menyalahgunakan lem aibon untuk mabok.

Ia mengatakan, dari pendataan yang dilakukan ditemukan ratusan anak berstatus pelajar ditengarai mengomsumsi lem aibon untuk kebutuhan mabuk.

Menurut dia, anak yang didata mengkomsumsi lem aibon, yang dikategorikan zat adiktif yang berbahaya karena merusak fisik, mental dan perilaku sosial anak dengan cara dihisap.

"Lem aibon sangat mudah didapatkan sehingga anak-anak mengkomsumsinya karena dengan uang Rp 7.000 dapat satu kaleng yang dihisap sampai tiga anak," katanya.

Darmawi mengatakan, karena ketergantungan itu maka dikhawatirkan akan timbul dampak kriminalitas karena kalau sudah kepepet karena ketagihan, anak dapat mencuri atau menjambret. Sebab, yang komsumsi lem tersebut rata-rata pengangguran, selain berbahaya bagi kesehatannya.

Oleh karena itu ia mengatakan meskipun lem aibon bukan termasuk narkoba golongan berat seperti ganja, sabu sabu, heroin dan ekstasi, namun tetap harus diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat karena lem itu menyebabkan kecanduan dan efek samping.

Ia mengatakan, pemerintah mesti turun tangan mengatasi masalah tersebut dengan mencegah peredaran lem aibon yang berbahaya bagi generasi muda bangsa karena dapat merusak. "Pemerintah jangan membiarkan hal ini berlarut-larut harus dicegah karena sangat berbahaya dan dapat merusak generasi muda bangsa,"katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement