REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pasar City Hotel di Jakarta masih terbuka lebar, sekalipun hotel-hotel sejenis terus bermunculan di kawasan-kawasan bisnis dan perkantoran.
Direktur Utama PT Arifindo Graha Pratama Syaiful Arifin, kemudian menunjuk kawasan Blok M. Di kawasan ini, kata Arief mengutip suatu hasil riset, ada kebutuhan sekitar 500 kamar. ''Saat ini kamar yang tersedia baru sekitar 300-an saja. Artinya masih ada peluang membangun hotel baru,'' kata Arief.
City hotel adalah sebuah hotel dengan jumlah kamar sekitar 100-an, berada di tengah kota di dekat pusat bisnis atau perkantoran.
Arief yang juga pemilik Amazing Hotel, Jakarta menyatakan bahwa di kawasan Blok M saat ini ada sekitar tiga hotel yang tengah dibangun. Dengan tingkat okupansi sekitar 80-an persen, masih terbuka peluang membangun City Hotel di kawasan ini.
The Amazing hotel, secara resmi beroperasi mulai Sabtu (16/2). Peresmian Grand Opening hotel yang lokasinya disamping terminal Blok M ini dilakukan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman.
Arief sendiri optimistis dengan prospek Amzing yang memiliki 92 kamar. ''City hotel menjadi kebutuhan di kota-kota besar seperti Jakarta. Orang butuh hotel dekat kantor atau pusat bisnis,'' kata Arief.
Sekalipun kebutuhan tinggi dan pasar cukup bagus, Arief mengaku tidak mematok okupansi yang tinggi untuk hotelnya. ''Tahap awal 70-an persen dulu lah,'' katanya.
The Amazing Jakarta merupakan jaringan hotel yang dikelola PT Amazing Hotel Manajemen. Jaringan hotel nasional di Indonesia yang telah mengoperasikan 10 hotel tersebar di tanah air, seperti Amazing Kuta Bali, Naripan
Bandung by Amazing, Amazing Cipanas, Amazing Bumi Ciherang, Amazing Residence Jakarta, SAS Hotel Makassar by Amazing, dan Grand Kalimas Surabaya by Amazing.
Tahun ini jaringan Anazing akan bertambah menjadi 15 hotel. ''Dua diantaranya hotel dengan konsep syariah,'' kata Arief.