Rabu 13 Feb 2013 22:36 WIB

Tanyakan Nasib, PKPI Datangi DKPP

Mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
Foto: Republika
Mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mendatangi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk mengonsultasikan posisinya dalam Pemilu 2014.

"Intinya konsultasi ini soal nasib PKPI. Dalam sengketa pemilu, kami merasa sudah melewati secara benar dengan ke Bawaslu. Begitu juga dengan Bawaslu," kata Ketua Umum PKPI Sutiyoso saat konferensi pers di Gedung DKPP, Jakarta, Rabu.

Sutiyoso mengatakan kedatangannya ke DKPP juga untuk menanyakan apakah sikap KPU yang menolak menindaklanjuti putusan Bawaslu yang meloloskan PKPI sebagai peserta Pemilu 2014 termasuk pelanggaran kode etik atau tidak.

Kedatangan Sutiyoso dengan beberapa kadernya tersebut disambut Ketua DKPP Jimly dan Anggota DKPP Saut Hamonangan Sirait. "Beliau (Ketua DKPP) minta kita buat surat pelaporan," kata Sutiyoso.

Namun, dia enggan menjelaskan persoalan yang akan dilaporkan PKPI secara resmi ke DKPP.

"Nanti kalau sudah menjadi surat resmi baru saya umumkan," katanya.

Yang jelas, kata Sutiyoso, pihaknya merasa dirugikan dengan penolakan KPU menjalankan putusan Bawaslu.

"Kerugian kami pertama adalah kerugian moril karena kader kami sudah menggelar selamatan, konsolidasi, semangatnya menggebu-gebu, caleg sudah daftar, dan parpol yang mau gabung, langsung berubah," katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga rugi secara materiil karena biaya yang dikeluarkan selama proses ajudikasi di Bawaslu juga cukup besar karena harus mendatangkan saksi-saksi dari daerah.

"Tak kalah penting kami merasa dipermalukan, kantor kami ada banyak karangan bunga ucapan selamat berderet di mana-mana," katanya.

Karena itu, dia meminta kepada Bawaslu yang sudah mengeluarkan surat keputusan untuk

mendesak KPU melaksanakan keputusan itu. "Jangan sampai nasib kami digantung seperti ini. Nanti kami akan mengajukan pengaduan secara resmi ke DKPP," katanya.

Sutiyoso mengatakan pihaknya juga berencana mendatangi KPU. "Lihat saja nanti, yang pasti saya datang bukan dengan gaya preman. Kami pasukan komando, sedikit saja, tidak usah banyak-banyak dan profesional," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement