Senin 11 Feb 2013 19:39 WIB

Perampok di Samarinda Gasak Server CCTV

Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Perampok di Samarinda, Kalimantan Timur, menggasak server CCTV dari sebuah tempat penjualan aksesoris telepon genggam.

Kepala Polsekta Samarinda Ulu, Komisaris Yos Sallata, Senin (11/2) menyatakan aksi perampokan yang berlangsung di toko aksesoris telepon genggam itu baru diketahui pada Senin pagi.

"Aksi pencurian ini diperkirakan berlangsung pada Minggu dinihari dan baru diketahui tadi pagi (Senin) saat karyawan masuk ke toko dan melihat barang-barang sudah berserakan," ungkap Yos Sallata.

Selain membawa kabur server CCTV, perampok yang masuk ke dalam toko dengan cara menjebol jendela belakang juga membawa kabur sejumlah dokumen penting. 

"Berdasarkan perhitungan sementara, jumlah kerugian akibat pencurian itu sekitar Rp50 juta. Selain server CCTV yang hilang sejumlah dokumen yang ada di dalam brangkas juga ikut raib," kata Yos Sallata.

Polisi kata dia masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perampokan yang terjadi di Jalan Juanda yang hanya berjarak puluhan meter dari Kantor Polsekta Samarinda Ulu tersebut.

"Kami masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan kayawan toko itu. Kami juga menyayangkan sebab tidak ada petugas keamanan yang menjaga toko itu serta kawat jendela tidak maksimal sehingga dengan mudah dijebol," ungap Yos Sallata.

Sementara, salah seorang karyawan, Aryanti mengatakan, aksi aksi pencurian di MD Cell, tempatnya bekerja sudah berlangsung dua kali. "Kasus pencurian ini juga sempat terjadi empat bulan lalu. Kami baru tahu tadi pagi saat toko dibuka dan melihat barang-barang sudah berserakan," kata Aryanti.

Aksi perampokan dengan membawa kabur peralatan CCTV juga berlangsung pada Senin (4/2) sekitar pukul 09.30 Wita di Kantor Unit Pegadaian Syariah di Jalan Basuki Rahmat.

Selain membawa kabur 'hardisk' CCTV, perampok berjumlah empat orang dan diduga membawa senata api jenis FN itu juga berhasil menggasak sejumlah perhiasan, emas batangan dan uang tunai Rp 15 juta derngan total kerugian Rp 6,7 miliar.

Namun hingga saat ini kasus perampokan yang tergolong berani dan profesional itu hingga saat ini belum berhasil diungkap pihak kepolisian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement