Jumat 08 Feb 2013 21:27 WIB

AS Soroti Kawasan Maritim Indonesia

Rep: Indah Wulandari/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Laut Indonesia
Laut Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kawasan maritim Indonesia menjadi pusat perhatian Panglima Militer AS Kawasan Pasifik (PACOM), Laksamana Samuel Locklear III. Ia menilai banyak dinamika politik yang terjadi antar negara-negara di area Samudra Pasifik.

"Kepemimpinan negara Indonesia di wilayah Asia Pasifik akan menjadi kunci untuk bergerak maju. Kami banyak yang direncanakan, begitu pula latihan-latihan bersama yang telah berjalan baik, baik di tingkat bilateral dan multilateral," ujar petinggi Angkatan Laut AS itu, Jumat (8/2).

Pria yang menjadi Panglima PACOM sejak Maret 2012 ini memanfaatkan kesempatan selama dua hari di Jakarta untuk bertemu dengan pimpinan militer dan sipil Indonesia. Pertemuan bilateral ini untuk memastikan peta jalan yang bakal ditempuh bersama berdasarkan perspektif militer-ke-militer antara AS dan Indonesia.

"Selain itu juga kami akan memastikan dukungan atas peran kepemimpinan yang dijalani dan yang terus ditempuh Indonesia di kawasan ini maupun di organisasi-organisasi dan kegiatan-kegiatan multilateral lainnya," lanjut Locklear dalam Open Breakfast and Discussion di Ritz Carlton Hotel Jakarta.

Dalam kunjungan ke Jakarta, kata Locklear, pembicaraan juga terfokus pada aspek-aspek yang telah disepakati, dan salah satu yang jadi prioritas adalah kerjasama keamanan maritim.

"Ini merupakan salah satu elemen yang penting bagi kedua negara dan mengingat Indonesia berada di persimpangan dua lautan besar dan juga di salah satu jalur distribusi yang paling penting di dunia," kata Locklear. 

 

Dalam suatu diskusi di Jakarta beberapa hari lalu, diplomat veteran AS, Duta Besar David Merrill, mengingatkan bahwa Indonesia memiliki tiga selat kunci bagi perdagangan dan pelayaran global, yaitu Malaka, Sunda, dan Lombok.

"Itulah yang membuat Indonesia punya peran esensial dalam mempertahankan keamanan maritim di Asia Pasifik, begitu pula dengan perdagangan dan pelayaran global," kata Merrill, diplomat veteran yang kini memimpin lembaga persahabatan AS-Indonesia, Usindo, yang menjadi penyelenggara diskusi.

Wajar dinilainya bila AS berkepentingan menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam beberapa dekade terakhir atas keamanan maritim dan memperkuat pertahanan maritim. "Kerjasama demikian juga membentuk bagian dari kebijakan melibatkan AS di kawasan Asia Pasifik," kata Merrill.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement