Rabu 06 Feb 2013 18:50 WIB

Sekolah Banjir, Ratusan Siswa Tak Belajar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah siswa menjemur buku pelajaran yang basah akibat terendam banjir di halaman SDN 02/03 Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (28/1). (Repubika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah siswa menjemur buku pelajaran yang basah akibat terendam banjir di halaman SDN 02/03 Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (28/1). (Repubika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan pelajar SDN 2 Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi terpaksa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar.

Pasalnya, ruangan kelas di sekolah tersebut tergenang banjir yang menerjang  pada Rabu (6/2) pagi sekitar pukul 04.00 WIB.

"Dari sebanyak sembilan lokal kelas, enam lokal diantaranya terendam banjir,’’ ujar Guru SDN 2 Cidadap, Suhendi, kepada wartawan, Rabu (6/2).

Dampaknya, sekitar 349 orang murid di sekolah itu tidak bisa belajar seperti biasa. Padahal, kata Suhendi, ratusan murid ini sudah datang ke sekolah sejak pagi.

Namun, karena ruangan kelas terendam banjir dan berlumpur maka kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak bisa dilakukan.

Suhendi menerangkan, bencana banjir ini sudah rutin terjadi setiap tahunnya. Penyebabnya, karena saluran air di sekitar sekolah tidak berfungsi dengan baik.

Ketika terjadi hujan deras, maka aliran air dari belakang sekolah masuk ke dalam kelas. Oleh karena itu, kata Suhendi, sekolah meminta perhatian dari Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi untuk memperbaiki saluran air.

Menurutnya, bila saluran air tidak diperbaiki maka bencana banjir akan terus terjadi setiap tahunnya. Selain SDN 2 Cidadap, banjir juga menerjang sekolah lainnya yakni SDN 1 Cidadap yang lokasinya berdekatan. ‘’Beruntung banjir hanya sampai halaman dan teras ruangan kelas,’’ terang penjaga sekolah, Daday Hudayat.

Sehingga, kata dia, proses belajar untuk sebagian murid masih bisa berlangsung. Meskipun, para murid tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar karena kondisi di sekitar sekolah yang penuh dengan genangan air yang belum surut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement