REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepastian tindakan medis terhadap Rustadi (11), pasien penderita kerancuan kelamin asal Kabupaten Semarang, masih menunggu hasil penelitian dari sampel hormon dan kromosom yang bersangkutan.
Pascapemeriksaan terhadap pasien ini, Tim medis RSUP Dr Kariadi Semarang mengirim sampel ke laboratorium spesialisandrologi, di negeri Belanda. Hasilnya menunggu 30 hari setelah pemeriksaan.
"Saat ini penanganan lanjut terhadap Rustadi masih menunggu hasil laboratorium android tersebut," ungkap Ketua Badan Pelaksana Badan Amal Zakat Infaq dan Sadaqah (Bazis) Kabupaten Semarang, Zainal Abidin, Selasa (5/2).
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Bazis kabupaten Semarang mebantu mengupayakan pengobatan pasien penderita kerancuan kelamin warga Dusun Kalikendang RT 01 RW 08 Desa Kradenan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang ini.
Menurut Zainal, tim medis RSUP Dr Kariadi telah mengirim 23 pasang kromosom dan 15 jenis hormon untuk diteliti di Belanda. Hal ini untuk mengetahui hasil hormon serta kromosom yang dominan.
Sambil menunggu hasil laboratorium, pihaknya bersama tim medis telah melakukan pemeriksaan fisik serta pendampingan psikologis terhadap pasien yang bersangkutan.
Wakil Bupati Semarang, Warnadi, berjanji akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang untuk membantu meringankan beban siswa kelas V SD Negeri Udanuwuh 2 tersebut.
"Kami juga akan mengimbau organisasi atau ikatan profesi yang ada seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memberikan penanganan selain donasi yang akan dihimpun dari perusahaan swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR)," ujarnya.