REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Tim gabungan menemukan kembali satu korban longsor di Jorong Data Kampuang Dadok Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Bambang Warsito di Lubukbasung, mengatakan, korban atas nama Padri (9) ditemukan tim gabungan pada pukul 11.30 WIB.
Korban ditemukan tim gabungan di kaki bukit dalam posisi tengkurap dan kondisi tubuh mulai berubah dengan mengeluarkan bau tak sedap.
Tambah dia, korban dimandikan di Masjid Al Ihsan dan dikebumikan di pandam pekuburan kaum.
Korban langsung dimakamkan di pandam kuburan kaum yang tidak jauh dari lokasi, Kecamatan Tanjung Raya, katanya.
Dengan ditemukan korban, maka tim telah berhasil menemukan 20 korban yang tertimbun longsor yang terjadi Minggu (27/1).
Ke-20 korban, yakni, Bayar, 70, Rosmi, 75, Juliardi, 25, Nurhaida, 23, Dilla, 2, Rosda, 55, Asril, 58, Indah, 6, Aldi, 9, Julianti, 26, Tarjudin, 65, Martini, 60, Kursinah, 70, Kamal, 1,5, Erni Astuti, 38, Mursinah, 50, Rani, 8, P Simaro, 40, Nursidah, 49, dan Padri, 9.
"Ke-20 korban ini kami temukan dalam waktu delapan hari setelah bencana longsor," ujarnya.
Bupati Agam Indra Catri menambahkan, dengan ditemukan semua korban longsor, masa tanggap darurat telah habis setelah sempat diperpanjang selama dua hari.
"Masa tanggap darurat habis pada hari Sabtu (2/2), maka kita menambah tanggap darurat selama dua hari dan hari ini korban telah ditemukan," kata Indra Catri.
Dia mengatakan, setelah masa tanggap darurat ini habis, akan dilanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi selama satu bulan untuk membangun 12 unit rumah yang hancur pascalongsor.
Dana rehabilitasi dan rekonstruksi itu berasal dari bantuan donatur dengan jumlah Rp1,4 miliar dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Agam.
Terkait dengan jumlah yang akan diberikan setiap rumah, dia mengatakan bahwa besar dana tergantung kebutuhan dari masyarakat.
Namun, dia meminta agar warga membangun rumah di lokasi aman. Selain itu, dia juga mengimbau agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana longsor, banjir, dan lainnya agar meningkatkan kewaspadaan.