REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Argentina Cristina Elisabet Fernandez De Kirchner yang semula dijadwalkan dilakukan di Istana Merdeka, Kamis (17/1) pagi sekitar pukul 10.30 WIB dijadwalkan ulang karena banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jakarta.
"Presiden meminta agar Kementerian Luar Negeri menjadwal ulang pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Argentina yang semula dijadwalkan jam 10.30," kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha.
Menurut Julian, penyesuaian itu terpaksa dilakukan karena situasi yang di luar perkiraan. "Bukan batal. Kunjungan Presiden Argentina tetap dijadwalkan hari ini namun sifatnya on call sampai situasi dan kondisi dianggap paling baik," katanya.
Sebelumnya Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan Presiden Argentina akan berada di Indonesia 16-18 Januari untuk melakukan kunjungan kenegaraan. Pertemuan dengan Presiden Yudhoyono semula dijadwalkan Kamis pagi yang kemudian dilanjutkan dengan jamuan santap malam kenegaraan.
Menurut Faizasyah, dalam pertemuan bilateral RI-Argentina nanti akan dibahas upaya pengembangan kerja sama di berbagai bidang, utamanya kerja sama ekonomi.
"Argentina merupakan negara tujuan ekspor ketiga terbesar Indonesia untuk kawasan Amerika Latin, setelah Brazil dan Meksiko. Sebaliknya, Indonesia merupakan mitra dagang Argentina terbesar di kawasan ASEAN," katanya.
Nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2011 sebesar 1,94 miliar dolar AS. Sementara itu hingga bulan Oktober 2012, nilai perdagangan bilateral mencapai 1,67 miliar dolar AS. Selama di Indonesia, Presiden Kirchner dijadwalkan juga mengunjungi Museum Nasional dan melaksanakan upacara peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.
Selain itu, Presiden Krichner juga akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku bisnis utama Indonesia. Menyertai Presiden Krichner dalam kunjungan ini adalah 230 pelaku bisnis Argentina. Sementara hujan yang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah ruas jalan utama di Jakarta tergenang air dan tidak mungkin di lalui kendaraan bermotor.