Kamis 27 Dec 2012 21:47 WIB

Indonesia Setop Impor Unggas dari Australia, Ada Wabah flu Burung

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Peternakan Itik (ilustrasi)
Foto: BEBEKPEKING.COM
Peternakan Itik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Demencegah meluasnya wabah flu burung, pemerintah mengambil sejumlah langkah-langkah pencegahan dan pengendalian, salah satunya penghentian impor unggas dari Australia. 

''Terkait wabah flu burung pemerintah pusat dan daerah melakukan langkah-langkah pencegahan dini. Salah satunya menghentikan impor unggas dari Australia karena ada wabah unggas di sana,'' ujar Menteri Koordinator Kesejateraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (27/12).

Dalam pernyataannya Menko Kesra didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi usai Rapat Koordinasi (Rakor) Tingkat Menteri tentang Flu Burung

Rakor diikuti oleh Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring serta utusan Kementerian dan Lembaga terkait serta utusan TNI dan Polri.

Menurut Agung dalam rakor yang membahas mengenai Pengendalian Flu Burung Lintas Sektor berbagai langkah akan diambil pemerintah, selain penghentian impor unggas dari Australia yakni penguatan surveilans terpadu, dan sosialisasi kepada masyarakat.

''Peningkatan kematian unggas akibat wabah flu burung itu harus diatasi segera untuk meminimalisir terjadinya penularan kepada manusia,'' tegasnya.

Mentan Suswono menjelaskan bahwa keran impor baru akan dicabut setelah Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties) atau OIE menyatakan Australia telah bebas dari wabah flu burung yang telah mematikan ratusan ribu itik di negara tersebut.

''Australia sudah dinyatakan mengalami wabah flu burung, tentu saja kita menahan untuk tidak memasukkan produk unggas dari Australia. Kita akan memasukkan lagi setelah OIE mencabut status flu burung,'' jelas Suswono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement