REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses repatriasi atau pemulangan WNI yang bekerja di Suriah memasuki babak baru. Semua WNI yang selama ini masih ditampung di Perwakilan RI Damaskus secara bertahap dipindahkan ke Beirut, Lebanon sebelum kembali ke Indonesia.
Demikian jelas Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), PLE Priatna, di Jakarta, Kamis (26/12). Menurutnya, situasi keamanan Suriah yang saat ini semakin memburuk telah mendorong Pemerintah Pusat untuk segera mengeluarkan semua WNI dari Suriah.
Sama seperti rute sebelumnya, pada proses repatriasi ke depan, pemerintah tetap akan menggunakan rute Damaskus-Beirut-Jakarta. Mengingat kondisi keamanan, kata dia, meski administrasi kepulangan ke Indonesia masih dalam proses, semua WNI yang saat ini ada di penampungan KBRI Damaskus secara bertahap mulai dipindahkan ke Beirut.
Jumlah mereka mencapai lebih dari 600 orang dan diperkirakan bertambah sejalan dengan peningkatan konflik di Suriah.
Sementara itu dari Beirut, Duta Besar Dimas Samodra Rum, menuturkan pihaknya telah siap dengan upaya dan langkah menyambut kedatangan WNI dari Suriah ini. Guna menyambut kehadiran 600 lebih WNI, Dimas memanfaatkan sebagian besar ruang kantor KBRI. Jika diperlukan, lanjutnya, KBRI akan menyewa apartemen untuk tempat tinggal mereka.
“Semua sumber daya KBRI dikerahkan untuk membantu proses pemulangan WNI. Karena sesuai arahan pimpinan Kemenlu, proses pemulangan ini menjadi prioritas KBRI Beirut saat ini,” ungkapnya.
Dimas menambahkan, sejumlah 156 WNI telah tiba di Beirut pada 24 Desember 2012 lalu. Dari jumlah ini, 70 orang akan diberangkatkan ke tanah air pada 26 Desember 2012. Setelah itu, gelombang berikutnya sejumlah 198 orang WNI akan tiba dari Suriah pada 28 Desember 2012.