Rabu 28 Nov 2012 12:37 WIB

'Kota Ramah Lansia Harus Diwujudkan'

Lansia (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Lansia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri meminta Kota Ramah Lansia (Lanjut usia) segera diwujudkan.

"Kota Ramah Lansia harus diwujudkan, mungkin dari kota-kota kecil dulu. Kita belum ada Kota Ramah Lansia," katanya usai membuka Rakornas VII Komisi Nasional Lanjut Usia di Hotel Salak, Bogor, Rabu (28/11).

Saat ini belum ada Kota Ramah Lansia di Indonesia. Kondisi fasilitas publik juga belum memenuhi kebutuhan lansia seperti transportasi, lift untuk lansia, dan gedung-gedung.

"Coba bayangkan lansia, naik kereta dari Bogor ke Jakarta tapi fasilitas keretanya tidak mendukung untuk lansia, saya nggak tahu jadi apa itu," katanya.

Ia mengharapkan dalam Rakornas Komisi Lanjut Usia tersebut bisa dimunculkan kota yang akan menjadi ramah lansia sebagai proyek percontohan proyek Kota Ramah Lansia.

Jumlah lansia di Indonesia pada 2000 mencapai 14.4 juta jiwa atau sebanyak 7,18 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah lansia di Indonesia urutan terbesar keempat di Asia. Terdata 23 juta lansia di Indonesia saat ini, separuhnya tidak terlantar.

Pada 2020 diperkirakan akan berlipat ganda menjadi 28,9 juta atau naik menjadi 11,11 persen, meningkat dua kali lipat selama dua dekade.

Kementerian Sosial mendata adanya 2,9 juta lansia terlantar dengan anggaran untuk penangananya Rp145 miliar yang hanya mampu menangani 44.441 lansia. Populasi lansia terbesar di pedesaan dengan kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan yang umumnya memprihatinkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement