Selasa 20 Nov 2012 13:00 WIB

Investor: Ada SKSP Migas, Operasional Hulu Jadi Jelas

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Hafidz Muftisany
Sumur minyak
Foto: iress.web.id
Sumur minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu investor di bidang minyak dan gas bumi, Santos Indonesia menyambut baik pembentukan lembaga pengganti Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yakni Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKSP Migas). 

"Kini, segala sesuatu menjadi jelas, terutama untuk operasional sehari-hari," kata President Direktur Santos Indonesia Marjolijn Wajong kepada wartawan seusai acara tatap muka Menteri ESDM/Kepala SKSP Migas dengan seluruh stakeholder industri hulu migas di Jakarta, Senin (19/11) malam.  

Marjolijn membantah pihaknya tidak melakukan produksi minyak dan gas bumi pascapembubaran BP Migas 13 Novemberi silam.  "Saya tidak melihat ada hal yang negatif.  Produksi kami pun tetap berjalan," ujar Marjolijn. 

Investasi yang dikucurkan oleh Santos pun tidak terganggu dengan gonjang-ganjing ini.  Terbaru, Santos merencanakan pengeboran satu sumur gas baru di sekitar lapangan Maleo, Blok Madura Offshore untuk 2013. 

Terkait potensi cadangannya, Marjolijn mengaku belum mengetahui besarannya sebab hal itu merupakan kewenangan SKSP Migas.  "Saat ini sedang didiskusikan," ujar Marjolijn. 

Sampai saat ini, Santos telah memproduksi minyak sebanyak 2.500 barel per hari dan gas bumi 170 mmscfd.  Untuk tahun depan, investasi Santos akan lebih banyak diarahkan kepada gas bumi.  Sedangkan untuk minyak bumi, kisarannya tidak akan berubah dibandingkan tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement