REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), menyindir para pengamat politik Indonesia yang bersikap seolah lebih tahu politik ketimbang politikus itu sendiri. "Ibarat permainan sepak bola, pengamat lebih pintar ketimbang pemain bola," kata Ical dalam pidato politik HUT ke-48 Partai Golkar, Rabu (31/10), di Jakarta.
Ical menyatakan, ada dua tipe manusia di dunia politik Indonesia. Tipe pertama adalah pengamat sekaligus komentator. Tipe kedua adalah pelaku yang berani mengambil risiko.
Ical mengatakan menjadi pelaku politik jauh lebih baik ketimbang hanya sekadar memberi komentar. Pasalnya, betapa pun kecil kapasitas dan peran yang dilakukan, pelaku memiliki andil dalam perubahan sejarah. "Yang paling mudah jadi pengamat dan penonton, tidak perlu ambil resiko," sindir Ical.
Dalam kesempatan itu, Ical berharap kader Partai Golkar yang akan berjuang di Pilkada bisa merebut kemenangan dengan cara terhormat. Hal serupa juga dia sampaikan kepada calon legislatif Partai Golkar di Pemilu 2014 mendatang.
Ical berpesan, menang kalah dalam sebuah pertandingan merupakan hal biasa. "Yang terpenting kita berusaha sekuat tenaga. Dan menyerahkan hasil pada Allah SWT," kata Ical.
HUT ke-48 Partai Golkar dihadiri sejumlah petinggi Partai Golkar dan pejabat negara. Tampak hadir Wakil Presiden Boediono, BJ Habibie, Jusuf Kalla, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Akbar Tanjung, pengurus DPP, DPD I, dan DPD II Partai Golkar se-Indonesia.