REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemaparan visi misi calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara, Rabu (17/10) pagi mendapat hujan interupsi dari anggota DPRD. Mereka menanyakan keabsahan sidang yang akan dilakukan tersebut.
Hujan interupsi dimulai dari anggota DPRD Sultra, Ryha Madi, yang menanyakan keabsahan sidang yang akan dilakukan tersebut.
"Sebelum dilanjutkan forum ini, ketua (Ketua DPRD Sultra, Rusman Emba) harus meyakinkan kepada kami bahwa apa yang kita lakukan ini benar secara hukum, karena kita telah mendengar kekisruhan di tubuh KPU Sultra, saat menetapkan pasangan calon gubernur," kata Ryha Madi.
Anggota DPRD Sultra lainnya, Firdaus Tahir, mempertanyakan apakah Ketua DPRD sudah melakukan klarifikasi keabsahan pasangan yang dinyatakan lolos sehingga tidak berakibat pada batalnya hasil Pilkada Sultra.
Sementara itu, beberapa anggota DPRD yang lain meyampaikan pendapat berbeda. Mereka menyatakan sidang tetap harus dilakasanakan sesuai agenda.
"Agenda paripurna ini adalah untuk mendengarkan visi misi, bukan untuk mencari kesalahan atau menghakini KPU Sultra, karena bukan kewenangan DPRD," kata Sukarman.
Persiapan Pemilu Kepala Daerah Sultra yang dilakukan KPU Sultra dinilai bermasalah. Diantaranya adalah pelaksanaan tender pengadaan logistik Pilkada yang tidak sesuai dengan waktunya serta petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang tidak melakukan pemutakhiran data pemilih dengan menyusun daftar pemilih sementara sesuai jadwal yang ditetapkan KPU, yakni 30 Juni-29 Juli.
Hal itu membuat pengumuman dan penetapan daftar pemilih tambahan yang seharusnya dilakukan pada 25-27 Agustus tidak dapat dilaksanakan. Penetapan pasangan calon gubernur yang akan bersaing dalam pilkada yang rencananya dilakukan KPU hari ini juga ditolak massa dengan alasan daftar pemilih tetap (DPT) belum ditetapkan.
Tiga pasangan calon yang dinyatakan lolos oleh KPU SUltra dan akan mengukuti Pilkada Sultra 4 November 2012 adalah Buhari Matta-Amirul tamim (1), Nur Alam-Saleh Lasata (2) dan Ridwan Bae-Khaerul Saleh (3).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
