REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Menteri Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA), Linda Amalia Sari Gumelar melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kalimantan Timur pada 9-10 Oktober 2012. Kunker ini juga untuk meluncurkan atau launching menuju Kota/ Kabupaten Layak Anak (KLA) di tiga kota di Kalimantan Timur.
Tiga kota tersebut yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Menurut Linda Gumelar, kota dan kabupaten di Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi KLA karena didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang besar.
"Kabupaten dan Kota di Kaltim punya APBD besar untuk dapat menjadikan daerahnya sebagai KLA. Makanya kita harus dorong," kata Menteri PP dan PA, Linda Gumelar di Tarakan, Kaltim, Rabu (10/10).
Linda menyontohkan Kabupaten Kukar sudah ditunjuk sebagai pilot projek untuk KLA. Pemerintah sendiri telah menargetkan sebanyak 100 kabupaten dan kota menuju Layak Anak pada 2014.
Sampai dengan 2012, Kementerian PP dan PA telah memfasilitasi sebanyak 60 kabupaten dan kota untuk menuju menjadi KLA. Sedangkan 40 kabupaten dan kota lainnya melaksanakan program ini secara mandiri.
Dalam penerapan KLA, pemerintah telah mengembangkan berbagai indikator dalam pemenuhan hak anak. Tidak hanya mengeluarkan kebijakan, program, kegiatan dan anggaran untuk pembangunan fisik tapi juga memenuhi tuntutan tumbuh kembang anak seperti ruang bermain anak, pojok ASI dan Sekolah Ramah Anak.
"Suatu kabupaten dan kota tidak mungkin bisa dikatakan Layak Anak jika warganya masih terbiasa melakukan tindak kekerasan pada anak, melakukan pelecehan, mengeksploitasi anak, mengabaikan hak anak dan tidak menghargai pandangan anak," tegasnya.