REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui pengelolaan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) milik PT Pertamina Persero lebih baik dibandingkan dengan RS Pelni Petamburan, salah satu unit bisnis PT Pelni Persero.
"Orang-orang Pertamina sanggup untuk menanganinya, sedangkan Pelni tidak memiliki kemampuan yang maksimal untuk mengembangkan rumah sakitnya," kata Dahlan ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/9).
Menurut Dahlan, Pertamina memiliki sumber daya manusia yang khusus untuk menangani rumah sakitnya. Alhasil, RSPP dapat berkembang dengan pesat dibandingkan Badan Usaha Milik Negara lain yang juga memiliki rumah sakit. "Pemilik Pelni bukan yang memiliki kemampuan besar yang juga harus mengembangkan rumah sakit itu," tuturnya.
Ia mengakui, RS Pelni bisa dikembangkan secara besar-besaran karena lokasi yang luas. Namun, Pelni Persero sendiri tidak mempunyai keahlian khusus untuk mengembangkan rumah sakit itu.
Oleh sebab itu, Dahlan berkeinginan PT Jamsostek Persero bisa mengakuisisi RS Pelni. Alasannya, bila Jamsostek membangun rumah sakit yang baru diperlukan waktu dan biaya yang besar.
"Jamsostek boleh beli RS Pelni 100 persen, 80 perden, ya silakan saja. Intinya, saya menyetujuinya," katanya. Dahlan mencatat, BUMN yang memiliki rumah sakit antara lain PT Krakatau Steel Tbk, BUMN perkebunan serta PT Pindad Persero.