REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Guna menekan naiknya harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Galungan, Pemkab Buleleng, melalui Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskodagpri) setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Tim menyasar Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar di lingkungan kota Singaraja, sehubungan naiknya harga kebutuhan pokok pascalebaran dan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu, kata Kepala Diskodagpri Kabupaten Buleleng, Ketut Laksana di Singaraja, Sabtu.
Ia mengatakan, tim yang bergerak beberapa hari belakangan ini antara lain menyasar para pedagang kebutuhan pokok, berupa beras, kopi, pedagang daging ayam dan pedagang buah-buahan.
Salah satu kebutuhan pokok yang mengalami peningkatan signifikan adalah harga daging ayam yang mencapai Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 15.500 hingga Rp 16.500 per kilogram.
Tim juga menyasar pedagang yang menjual bahan pengawet dan pewarna, sempat mengambil contoh salah satu pewarna makanan yang dicurigai tidak aman untuk kesehatan.
Sedangkan di Pasar Anyar di jantung Kota Singaraja, tim berkonsentrasi memantau harga buah-buahan. Salah satunya adalah harga pisang. Untuk satu tandan pisang, harganya mencapai Rp 150.000 per tandan. Sebelumnya hanya berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 75.000 per tandan.
Ketut Laksana mengatakan, pihaknya sengaja melakukan pemantauan harga, karena harga di pasar sudah melonjak, menjelang hari raya besar umat Hindu yang jatuh pada 29 Agustus mendatang.
Meski demikian, Diskodagpri tidak bisa berbuat banyak untuk menekan harga, karena permintaan barang meningkat, sedangkan dalam memenuhi permintaan pasar tersendat lantaran masih dalam suasana hari raya Idul Fitri.
"Kami juga memantau timbangan yang digunakan pedagang, supaya tidak merugikan konsumen. Kami minta pedagang agar melakukan tera ulang secara rutin untuk menghindari kecurangan," tegas Laksana.