Kamis 16 Aug 2012 12:12 WIB

'Penjelasan SBY Seharusnya Dibuka Saat Pansus Angket'

Fahri Hamzah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul pendapat bahwa penjelasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers, Rabu (15/8) kemarin seharusnya dibuka saat Pansus Angket Bank Century. Pandangan itu dilontarkan, politikus dari Fraksi Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah di Jakarta, Kamis (16/8).

Menurut dia, yang menjadi kendala saat berlangsungnya Pansus Angket adalah Mantan Presiden Jusuf Kalla yang tidak tahu masalah itu dan tidak ikut dalam pertemuan. Dia mengatakan orang-orang yang dekat dengan SBY terlalu menyembunyikan SBY dari kebijakan dana talangan Bank Century.

"Sebenarnya tidak masalah kalau SBY ikut ambil bagian dari kebijakan itu, namun implementasi tidak tanggung jawab." Namun sayangnya, yang terjadi malah secara kebijakan tidak mengaku dan implementasi jadi rusak.

"Permasalahannya sekarang, apa benar SBY benar-benar tidak tahu. Mengingat tiga surat menyatakan seperti kami laporkan sebelumnya," tambah dia.

Padahal secara kebijakan, Presiden tidak dapat dikriminalisasi. Fahri juga menyayangkan mengapa pertemuan itu tidak dibuka di awal, sehingga bisa dilakukan proses identifikasi dengan baik.

Presiden SBY, pada Rabu malam angkat bicara soal pernyataan mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, yang menyebutkan ada pembicaraan mengenai dana talangan itu dalam rapat yang digelar pada 2008 itu. SBY dengan tegas membantah seluruh pernyataan Antasari. Bahkan, SBY juga membagikan transkrip pertemuan itu kepada wartawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement