REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah telah menyiapkan sejumlah titik berat wilayah pengendalian terpadu secara nasional sekaligus sebagai upaya untuk menyempurnakan penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2012. "Titik berat wilayah pengendalian terpadu secara nasional meliputi angkutan jalan pada 12 provinsi yang terdiri atas 44 terminal termasuk 33 terminal utama dan bantuan, angkutan kereta api pada 9 Daop dan 3 Divre, angkutan sungai danau penyeberangan pada 7 lintasan utama, angkutan laut pada 52 pelabuhan, dan angkutan udara pada 24 bandara," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso.
Ia memaparkan, pemerintah juga telah membuat prediksi jumlah penumpang selama masa lebaran 2012, antara lain jumlah penumpang untuk angkutan jalan diprediksi naik 1,3 persen.
Selain itu, lanjutnya, jumlah penumpang angkutan sungai danau penyeberangan diperkirakan naik 4,2 persen, jumlah penumpang kereta api diprediksi naik 16,32 persen, jumlah penumpang angkutan laut diperkirakan naik 5 persen, dan jumlah penumpang angkutan udara diprediksi naik 10 persen.
Sementara jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor selama masa angkutan lebaran 2012 diprediksi meningkat 6,16 persen atau sebanyak 2.514.634 kendaraan, meningkat dari jumlah tahun 2011 sejumlah 2.368.720 kendaraan. Sedangkan untuk jumlah mobil pribadi diprediksi meningkat 5,6 persen sebesar 1.605.299 kendaraan, meningkat dari jumlah mobil pribadi yang mudik tahun 2011 sebesar 1.520.150 kendaraan.
Untuk mengantisipasi gangguan kelancaran lalu lintas selama angkutan lebaran di jalur-jalur mudik dan balik, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, seperti Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, dan Kepolisian. "Sudah terbit Instruksi Menteri Dalam Negeri untuk mengatasi pasar tumpah di jalur mudik dan balik angkutan lebaran 2012," katanya.