REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung berencana membangun jalan tol dalam kota (dalkot) guna mengatasi kemacetan.
Menurut Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, rencana ini akan bekerja sama dengan Jepang dalam hal konstruksi jalan tol, juga akan mengajak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembebasan lahan warga.
"Kita akan buat jalan tol di dalam kota agar menambah ruas jalan lebih luas," kata Ayi usai menjadi narasumber di acara uji kompetensi wartawan dengan topik pembangunan Kota Bandung, Rabu (11/7).
Menurut Ayi, ada beberapa faktor yang menjadi akar kemacetan di Bandung. Pertama, kapasitas ruas jalan yang tidak seimbang dengan volume kendaraan, kedua, banyaknya pedagang kaki lima dan pasar tumpah. Kemudian ketiga, adanya parkir sembarangan dan keempat kendaraan yang berhenti sembarangan.
Selain itu, demi mengurai kemacetan jelang Ramadhan, berbagai antisipasi akan dilakukan misalnya mengatasi masalah pasar tumpah di Bandung yang akan digabung dengan pasar tradisional.
"Contohnya pasar tumpah di kawasan Pasar Cihaurgeulis, Pasar tumpah di kawasan Andir dan Ciroyom, untuk di tata lebih baik," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Entang Suryaman, mengatakan butuh koordinasi lebih jauh dari sejumlah pihak terkait untuk membuat Kota Bandung terbebas dari kemacetan. "Harus ada koordinasi antara Satpol PP, Dishub, dan Bina Marga. Agar Jalan yang sudah bagus tidak digunakan parkir lair dan hal lainnya," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi mengatakan ada 100 item untuk atasi kemacetan di Kota Bandung. Beberapa diantaranya yakni kebutuhan jalan.
Menurut Edi, kuantitas jalan di Bandung memang harus ditambah. Beberapa titik kini tengah dikaji untuk tambahan jalan tersebut serta kualitas jalan terus ditingkatkan.