Selasa 22 May 2012 15:01 WIB

Polisi: Ada Ratusan Situs Penjual Ijazah Palsu

Rep: Asep Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
iklan ijazahaspal.com
iklan ijazahaspal.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya berhasil mengungkap sindikat pemalsu ijazah yang bertransaksi secara online melalui situs www.ijazahpalsu.com, Selasa (22/5). Pengungkapan tindak kejahatan dalam situs itu hanya salah satu dari ratusan situs yang menwarkan jasa serupa di dunia maya.

Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Audie S Latuheru, menyatakan, polisi tengah melakukan pemantauan atas ratusan situs yang menawarkan jasa pemalsuan ijazah secara online. Dari pantauan tersebut, kata Audie, sebagian besar situs yang ada tidak benar-benar menjual jasa pembuatan ijazah palsu.

"Situs-situs itu tidak menerbitkan ijazah namun hanya hendak menipu pengguna internet saja," ujar Audie kepada Republika.

Akan tetapi, ungkap Audie, situs www.ijazahpalsu.com itu tergolong berbeda dan memang menyediakan dan mengirimkan ijazah  palsu kepada peminatnya. Hal itu, tutur dia, yang menjadi landasan bagi kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat dalam tindak kriminal itu.

Lebih lanjut, Audie mengatakan, harga dari setiap ijazah palsu yang ditawarkan dalam situs itu berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikannya. Untuk SMA, dia menyebutkan, pelaku mematok harga sebesar Rp 4 juta. Kemudian untuk tingkat pendidikan DIII dan S1, Audie menyatakan, harganya berturut-turut adalah Rp 5 juta dan Rp 6 juta.

Dari pengakuan tersangka Yogi, Audie mengatakan, kegiatan pemalsuan ijazah itu telah beroperasi sejak awal 2011. Selama satu tahun lebih, Audie mengungkapkan, ketiga pelaku telah menerbitkan ijazah dari berbagai perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri sebanyak 150 lembar.

"Tentu saja ratusan juta rupiah sudah berhasil mereka raih," ujar Audie.

Karena itu, Audie menegaskan, polisi akan terus melacak ratusan situs internet yang berhubungan dengan pemalsuan ijazah. Upaya pelacakan itu, ungkap Audie, tidak menutup kemungkinan akan berlanjut kepada penangkapan dan peringkusan pelaku tindak kriminal itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement