Selasa 15 May 2012 23:39 WIB

Black Box Sukhoi Ditemukan Hangus

Rep: Rusdy Nurdiansyah, Abdullah Sammy, Adi Wicaksono, Bambang Noroyono/ Red: Yudha Manggala P Putra
Black box (illustration)
Foto: gizmodo.com.au
Black box (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, berhasil ditemukan anggota Kopassus. Kotak perekam itu ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. 

"Semula warnanya oranye. Tapi karena hangus terbakar warnanya berubah menjadi hitam," kata Komandan Resor Militer 061 Suryakencana Kolonel Infantri AM Putranto di posko utama Cipelang, Cijeruk, Bogor, Selasa (15/5). 

Ia menjelaskan, kotak hitam ditemukan sekitar 100 meter di atas lokasi bagian ekor pesawat. Kotak hitam ditemukan setengah terkubur dalam tanah setelah terlepas dari bagian ekor pesawat. 

"Lokasi penemuannya tak jauh dari perangkat ELT yang ditemukan sebelumnya. Setelah dipastikan ELT itu bukan kotak hitam kami fokuskan pencarian di sekitar lokasi tersebut," ujarnya.

Kotak hitam ditemukan oleh lima orang anggota Kopassus dari tim Charlie yang dipimpin oleh Lettu Infantri Taufik Akbar. Taufik mengatakan, kotak hitam ditemukan pada pukul 10.00 pagi ini. Ia menemukan kotak tersebut setelah melakukan dua jam penyisiran di sekitar lokasi ekor pesawat. "Setelah itu kita evakuasi lewat jalur Cimelati," tuturnya.

Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Kapten Khaeruddin memastikan bahwa benda berwarna hitam tersebut adalah kotak hitam pesawat. Meski ditemukan dalam kondisi hangus, ia menjamin data yang terekam di dalamnya masih dapat digunakan dalam proses penyelidikan.

"Masih bisa. Black box tahan terhadap ledakan," kata dia. Terkait penyelidikan kotak hitam tersebut, Khaeruddin juga menjamin akan dilakukan di Indonesia. 

Putranto menambahkan, setelah diserahkan oleh pihak Kopassus kepada tim SAR di lokasi, kotak hitam akan diserahkan kepada pihak Basarnas. "Oleh Basarnas akan diserahkan ke KNKT besok pagi," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement