REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Selain karena kekhawatiran terkait kotak hitam, pelarangan helikopter milik tim SAR Rusia juga disebabkan spesifikasi yang tidak memenuhi standar keamanan. Ukurannya yang terlalu kecil dinilai tak dapat menjangkau tebing tempat serpihan pesawat di Gunung Salak.
"Terlalu riskan," kata Komandan Resor Militer 061/Suryakencana Kolonel Inf AM Putranto di posko Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).
Ia mengungkapkan, standar helikopter evakuasi yang digunakan tim SAR gabungan adalah helikopter jenis Super Puma berukuran besar. Helikopter-helikopter kecil seperti milik Palang Merah Indonesia (PMI) hanya dioperasikan untuk pengiriman logistik lewat udara.
Pantauan Republika, helikopter milik Rusia hanya berputar-putar di atas landasan helipad di Cipelang, Cijeruk, Bogor. Sementara puluhan anggota tim SAR Rusia masih berada di tenda-tenda di sekitar helipad.