Ahad 13 May 2012 11:26 WIB

Heli Kecil Rusia Dilarang Terbang ke Lokasi Serpihan Sukhoi

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Djibril Muhammad
Personel TNI AU dengan menggunakan radio komunikasi memandu heli di landasan helipad Cipelang, Cijeruk, Bogor, sabtu (11/5).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Personel TNI AU dengan menggunakan radio komunikasi memandu heli di landasan helipad Cipelang, Cijeruk, Bogor, sabtu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Selain karena kekhawatiran terkait kotak hitam, pelarangan helikopter milik tim SAR Rusia juga disebabkan spesifikasi yang tidak memenuhi standar keamanan. Ukurannya yang terlalu kecil dinilai tak dapat menjangkau tebing tempat serpihan pesawat di Gunung Salak.

"Terlalu riskan," kata Komandan Resor Militer 061/Suryakencana Kolonel Inf AM Putranto di posko Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).

Ia mengungkapkan, standar helikopter evakuasi yang digunakan tim SAR gabungan adalah helikopter jenis Super Puma berukuran besar. Helikopter-helikopter kecil seperti milik Palang Merah Indonesia (PMI) hanya dioperasikan untuk pengiriman logistik lewat udara.

Pantauan Republika, helikopter milik Rusia hanya berputar-putar di atas landasan helipad di Cipelang, Cijeruk, Bogor. Sementara puluhan anggota tim SAR Rusia masih berada di tenda-tenda di sekitar helipad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement