Jumat 11 May 2012 20:13 WIB

Delegasi DPD RI Kesulitan Kumpulkan Fakta Penembakan TKI

Seseorang mengambil gambar foto TKI korban dugaan praktik jual-beli organ tubuh di lokasi autopsi di pemakaman Dusun Pancor Kopong, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seseorang mengambil gambar foto TKI korban dugaan praktik jual-beli organ tubuh di lokasi autopsi di pemakaman Dusun Pancor Kopong, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Delegasi DPD RI ke Malaysia Farouk Muhammad mengakui pengumpulan fakta-fakta kasus penembakan terhadap tiga orang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia lebih sulit dari yang pernah diperkirakan.

"Delegasi dari DPD RI yang didampingi pimpinan Komnas HAM sudah bertemu dengan pihak-pihak terkait di Malaysia dan mereka berjanji akan membantu Indonesia," kata Farouk Muhammad di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.

Delegasi DPD RI yang dipimpinnnya beranggotakan, Hardi Selamat Hood (anggota DPD RI dari Provinsi Kepulauan Riau) dan Parlindungan Purba (anggota DPD RI dari Provinsi Sumatera Utara). Mereka didampingi oleh Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, Anggota Komisi Komnas HAM Ridha Saleh, serta Kepala Bidang Penegakan HAM Komnas HAM Sriyana.

Pada delegasi tersebut juga ada ada empat orang wartawan yakni Sri Muryono dari Perum LKBN ANTARA, Ilham Khoiri dari Kompas, Zen Teguh Triwibowo dari Seputar Indonesia, serta Muhammad Fauzi dari Media Indonesia.

Farouk Muhammad menjelaskan, pada kunjungan untuk pengumpulan fakta-fakta seputar penembakan terhadap tiga orang TKI asal Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tersebut, delagasi DPD RI sudah bertemu dengan DPD-nya Malaysia yakni Dewan Negara serta Komnas HAM Malaysia yakni Suhakam.

Pada pertemuan tersebut, menurut Farouk, pimpinan Dewan Negara menyatakan terkejut atas penembakan terhadap tiga orang TKI di Port Dickson, Negeri Sembilan, pada 24 Maret 2012.

"Saat itu, Ketua Dewan Negara menyatakan prihatin dan siap membantu DPD RI untuk melakukan pengumpulan fakta-fakta," katanya.

Anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Barat ini menjelaskan, saat itu pimpinan Dewan Negara berjanji akan mengunjungi tempat kejadian perkara dan menanyakan pada pihak-phak terkait, termasuk kepada Kepolisian dan Kejaksaan Malaysia.

Kemudian pada pertemuan dengan Suhakam, menurut Farouk, pimpinan Suhakam juga menyatakan belasungkawa dan berjanji akan mencari informasi lebih lanjut dengan mengunjungi lokasi penembakan.

"Karena Dewan Negara dan Suhakam berjanji akan membantu, maka kami tidak jadi ke lokasi tempat penembakan dan mempercayakan pada mereka untuk mengumpulkan fakta-fakta. DPD RI akan terus memonitor perkembangannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement