REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, diduga berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut atau di tebing yang mengarah ke Puncak Manik gunung tersebut.
Perkiraan lokasi pesawat Sukhoi itu disampaikan fotografer Wartakota Adi Kelana yang sejak Kamis (10/5) sore bersama 10 fotografer lain didampingi anggota Basarnas menuju lokasi tempat musibah jatuhnya pesawat yang berpenumpang 46 orang itu.
Adi terpaksa dirawat oleh tim PMI karena sesampainya di Posko 1 Cijeruk mengalami dehidrasi dan kaki kanannya patah setelah terjatuh saat turun. Bahkan dalam pendakian itu dirinya hanya berbekal sedikit makanan serta tidak membawa tenda.
Dikatakannya, kondisi pesawat dalam keadaan hancur di dalam jurang setelah menabrak dinding, yang terlihat utuh hanya di bagian ekor.
Kondisi cuaca dan medan yang cukup ekstrem di Gunung Salak menghambat proses evakuasi korban jatuhnya pesawat terbang Sukhoi Superjet 100 tersebut.
Dari pantauan di Posko Embrio Peternakan Sapi Cipelang, kabut pada pukul 09.00 WIB sudah menyelimuti gunung yang masuk dalam kawasan taman nasional tersebut padahal sekitar 07.00 WIB langit di kawasan tersebut cukup cerah.
Kondisi cuaca memang cepat berubah, kendati demikian sejumlah tim evakuasi yang berasal dari berbagai elemen baik Basarnas, TNI, maupun Polri sudah bersiap-siap bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat yang berada di tebing gunung tersebut.
Sementara itu, heli terlihat berputar-putar di atas punggung gunung tersebut guna memantau kemungkinan mencapai lokasi dengan melihat kondisi cuaca.