Ahad 06 May 2012 22:51 WIB

Bandara Soeta Kelebihan Beban

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Chairul Akhmad
Pengunjung memadati terminal keberangkatan 1B, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Ahad (6/5).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung memadati terminal keberangkatan 1B, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Ahad (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Populasi ideal penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (BSH) hanya sekitar 22 juta orang per tahun.

Kepala Otoritas BSH, Adi Kandrio Dayanun, mengungkapkan angka tersebut jauh dari realisasi pertumbuhan penumpang bandara yang pada 2011 ini mencapai sekitar 56 juta penumpang.

"Bandara ini sebenarnya hanya untuk 22 juta penumpang. Tapi 2010 sudah 51 juta dan 2011 sudah 56 juta. Ini enggak bagus buat pelayanan," ungkap Adi saat dihubungi, Ahad (6/5).

Kepadatan penumpang tersebut, tutur Adi, membuat terjadinya penumpukan pada jam-jam sibuk. Oleh karena itu, ia mengungkapkan pihaknya telah melakukan redistribusi jam penerbangan. Buat penerbangan yang menumpuk di jam 17.00, 18.00, hingga 19.00, maka digeser ke jam setelahnya.

Selain itu, Adi menegaskan pihak Angkasa Pura tengah melakukan pembangunan fasilitas baru seperti Terminal 3 untuk menjawab tuntutan penumpang. Menurutnya, pembangunan tersebut akan difokuskan kepada tiga faktor, yakni safety, services, dan compliant. "Jangan lihat terminalnya saja, kita lihat bisnis ini juga dari sisi pelayanan dan safety. Bukan yang lain," ujarnya.

Airports Council International, asosiasi bandara internasional yang berbasis di Jenewa, telah merangking 30 bandara di dunia dengan raihan pergerakan penumpang terbesar dan pertumbuhan penumpang tertinggi sepanjang 2011. Hasilnya, BSH di posisi pertama untuk pertumbuhan pergerakan penumpang dan di posisi 12 untuk penumpang udara yang melaluinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement