REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Politeknik Manufaktur (Polman) Negeri Bangka Belitung mampu menciptakan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Air P(LTA) memanfaatkan gelombang air laut. Teknologi itu ditujukan untuk membantu masyarakat menikmati energi listrik dengan layak dan aman.
"Kami sudah berhasil meneliti penggunaan PLTA dengan memanfaatkan gelombang air laut dan hasilnya di Babel cocok untuk PLTA jenis ini," ujar Humas Polman Negeri Babel, Frans Oktamanto di Sungailiat, Bangka, Ahad (6/5).
Menurut dia, keberadaan Babel yang dikelilingi laut merupakan faktor pendukung untuk dikembangkannya PLTA dengan biaya lebih murah dan aman, kerena penggunaan gelombang air laut mampu menggerakkan turbin tanpa biaya sehingga tidak membutuhkan pengeluaran yang besar guna membeli bahan bakar," ujarnya.
Ia mengatakan, penggunaan PLTA sebagai energi listik alternatif saat ini tergantung dari keinginan pemerintah daerah dan pihak penyedia energi listrik karena semuanya tergantung dari kedua belah pihak, namun diharapkan ke depannya pemanfaatan PLTA dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Babel.
"Kami dari akademisi Polman hanya bisa merekomendasikan saja karena keputusannya mutlak berada setiap kepala daerah, namun kami berharap potensi dan kearifan lokal yang dimiliki Babel dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, ketersediaan energi listrik yang cukup merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan perekonomian daerah karena secara umum sektor industri rumah tangga dan industri besar menggunakan energi listrik dalam menggerakkan peralatan usaha mereka.
Ia berharap dengan dimanfaatkannya gelombang air laut sebagai PLTA untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat di Babel, ke depannya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dapat berlangsung lebih cepat dibandingkan saat ini.