Kamis 12 Apr 2012 14:36 WIB

BNPB Rekomendasikan Presiden tak Perlu Kunjungi Wilayah Gempa

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan tidak akan mengunjungi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan pesisir barat Sumatera yang dilanda bencana gempa bumi, Rabu (11/4) kemarin. Pasalnya, berdasarkan rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) situasi di wilayah tersebut dinilai masih aman dan terkendali.

"Rekomendasi dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Muarif, Bapak Presiden belum perlu datang ke sana (Aceh)," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/4).

Serangkaian gempa berkekuatan 6,1 hingga 8,8 SR mengguncang pesisir barat Pulau Sumatera. Pusat gempa diketahui terlelatk di Samudera Hindia. Gempa itu membuat masyarakat Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara panik.

Sampai saat ini, beberapa infrastruktur dilaporkan rusak. Seperti jembatan yang rubuh di Meulaboh. Untuk itu, Julian menjelaskan, pemerintah sedang berupaya untuk mengkaji, mengevaluasi, dan rekonstruksi akibat gempa yang terjadi Rabu (11/4) kemarin.

“Nanti akan kita lihat karena sekarang masih dalam proses untuk verifikasi atau menilai sejauh mana infrastruktur yang rusak dan harus diperbaiki,” katanya.

Meski tidak terjun langsung ke daerah yang dilanda gempa, Presiden SBY terus mengikuti dan memantau perkembangan penanganan bencana gempa bumi dari Jakarta. Presiden menginstruksikan pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah yang diperlukan guna menangani korban, termasuk pembangunan tempat penampungan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement