Kamis 29 Mar 2012 01:07 WIB

Geopark Lampung Siap Diajukan Jadi Warisan Dunia UNESCO

Geopark di Taiwan/ilustrasi
Foto: wikipedia
Geopark di Taiwan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI---Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi mengharapkan agar pada 2015 keberadaan Geopark atau taman kerak bumi di Kabupaten Merangin siap untuk diajukan ke UNESCO untuk ditetapkan menjadi salah satu warisan dunia. "Target kita, pada 2015 mendatang tahapan penelitian dan pelengkapan data perihal keberadaan objek Geopark di Kabupaten Merangin sudah siap untuk dibawa dan diajukan ke Unesco guna ditetapkan pula sebagai warisan dunia seperti halnya yang diperjuangan terhadap Candi Muarojambi saat ini," Kata Kabid Kepurbakalaan Disbudpar Provinsi Jambi, Ujang Hariadi, Rabu (28/3).

Menurut Ujang, saat ini tahapan pendataan yang dilakukan Pemprov melalui Disbudpar dan Pemkab Merangin sudah memasuki tahun kedua semenjak resmi dimulai secara intensif pada 2011 lalu. Dalam pendataan dan penelitian yang dilakukan tersebut Disbudpar melibatkan para ahli geologi, arkeologi, dan paleontologi dari berbagai lembaga baik perguruan tinggi maupun dari tim ahli pemerintah. "Saat ini dari pendataan yang telah dilakukan kita sudah menyusun master plan untuk rencana pengembangan objek peninggalan 250 juta tahun lalu tersebut, kita sudah memetakan titik-titik untuk pengembangan," ujar Ujang.

Bahkan, tambah dia, pihak Pemkab dan masyarakat Merangin sendiri saat ini sudah sangat mendukung progra-program pengembangan yang akan dilakukan atas objek tersebut, seperti telah di siapkannya perahu karet untuk melintasi jalur arung jeram, dan menentukan lokasi untuk arena bumi perkemahan.

Jalur Geopark yang terbentang sepanjang 36 km di sungai batang Merangin tersebut memiliki sedikitnya 13 titik tempat ditemukannya keberadaan objek-objek fosil peninggalan 250 juta tahun silam itu, baik di sisi sungai maupun yang berada di bawah air. "Kita saat ini tengah menyiapkan berbagai sarana pendukung kepariwisataan di objek tersebut, seperti rencana pembangunan arena bumi perkemahan, membangun jermbah di melintasi tebing atau anak sungai, dan membangun shelter-shelter," ungkap Ujang.

Dia menambahkan, program pendataan dan penelitian serta pembinaan terhadap masyarakat setempat sehingga mereka siap ketika kawasan tersebut dipublikasikan sebagai objek wisata kedunia terus dilakukan secara bertahap dan intensif, masih akan terus dilanjutkan Budpar Provinsi Jambi hingga 2014. "Kita harapkan pada 2014 semua sudah final dan sudah bisa mulai kita publikasikan secara terbuka, lalu pada 2015 nanti bisa segera kita ajukan ke UNESCO,'' kata Ujang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement