REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Pendidikan, Arif Rahman, angkat bicara melihat demonstrasi anarkistis menolak kenaikan BBM oleh mahasiswa. Menurutnya para demonstran, terutama mahasiswa seharusnya memperjuangkan nilai demokrasi tanpa berniat anarkistis.
Aksi unjuk rasa, jelas Arif, adalah bagian baik dari demokrasi. Nilai demokrasi tanpa anarkistis inilah yang seharusnya tetap dipegang mahasiswa. Arif menyadari sebenarnya tidak ada tujuan mahasiswa untuk anarkis dan merusak nilai-nilai demokrasi.
"jadi apabila terjadi anarki pasti ada yang salah," ungkapnya kepada Republika Online, Selasa (27/3). Kesalahan ini, jelas Arif, dapat muncul ketika negara tidak mau berdialog dan mendengar permasalahan bangsa.
Namun, terlepas dari masalah setuju atau tidak setuju dengan kenaikan BBM. Mahasiswa juga harus menggunakan cara-cara yang lebih beritelektual. "Saya rasa demo yang sedari awal berniat anarkis juga akan memunculkan antipati masyarakat," jelas Arif.
Walau demikian Arif tetap mendukung penyuaraan pendapat yang selalu di lakukan mahasiswa. Menurutnya sudah kewajiban bagi mahasiswa menyuarakan kepentingan rakyat banyak, termasuk penolakan kenaikan BBM.