Selasa 20 Mar 2012 22:18 WIB

Ibu-Ibu dan Anak-Anak Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Rep: Eko Widianto/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO – Ratusan anggota organisasi Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) se-Kabupaten Banyumas menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM, Selasa (20/3).

Aksi dilakukan dengan melakukan orasi dan berpawai di ruas jalan Jenderal Soedirman sejauh sekitar 8 kilometer. Aksi dimulai dari Alun-alun Purwokerto, kemudian berjalan kaki menuju gadung RRI, kemudian kembali lagi ke alun-alun.

Aksi tak hanya diikuti anggota HTI dari kaum laki-laki saja. Tapi juga menyertakan kaum ibu dan anak-anak mereka. Untuk itu, ketika pawai dilakukan, ada ibu dan anak-anak mereka yang menumpang becak mengikuti peserta pawai lainnya.

Selain itu, mereka juga menggelar poster dan spanduk yang bertuliskan antara lain 'BBM Naik Tinggi Susu tak Terbeli', Kaum Ibu Indonesia menolak Kenaikan harga BBM, dan berbagai poster lain yang intinya menolak kenaikan harga BBM karena akan menyulitkan mereka mengelola keuangan keluarga.

Koordinator aksi, Abdurrouf, menyatakan organisasinya menolak kenaikan harga BBM karena beberapa pertimbangan. Antara lain kenaikan harga BBM akan makin menyulitkan kehidupan masyarakat, karena secara tidak langsung akan menaikkan harga-harga kebutuhan masyarakat lainnya. ''Kenaikan harga BBM akan makin menyengsarakan masyarakat,'' ujarnya saat berorasi.

Abdurrouf juga membacakan pernyataan sikap resmi HTI tentang penolakan kenaikan harga BBM tersebut. Dalam pernyataan resmi tersebut, mereka menilah kebijakan kenaikan harga BBM kali ini merupakan upaya sistematis pemerintah untuk menghapuskan subsidi BBM.

Kebijakan ini merupakan kebijakan liberal yang ditunggu-tunggu oleh pihak asing, karena dengan demikian SPBU-SPBU milik perusahaan migas asing yang sudah ada di Indonesia akan semakin dominan. ''Saat ini, industri migas di sektor hulu sudah dikuasai asing. Ternyata di sektor hilir pun juga akan dikuasai asing,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement