REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa barang dan jasa mulai meroket harganya, belakangan ini. Padahal, harga BBM belum dinaikkan. Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, menuding pengusaha-pengusaha yang tidak memiliki nasionalisme dan hanya mengejar keuntungan semata adalah biang kerok dari kenaikan harga-harga tersebut.
Menurut Dahlan, mereka berlindung dan memanfaatkan situasi dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM untuk keuntungan semata tanpa memikirkan dampaknya untuk rakyat. “Para pengusaha ini bermain dengan memanfaatkan momentum kenaikan BBM ini untuk mendapatkan keuntungan semata. Mereka menyalip di tikungan, mengambil kesempatan dalam kesempitan,” ujar Dahlan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/3).
Dirinya pun mencontohkan bagaimana harga beras bisa ikutan naik ketika harga BBM naik, padahal BBM bukanlah komponen utama untuk memproduksi beras. Komponen BBM hanya digunakan untuk beras dalam proses distribusi. Pengusaha seperti ini, menurut Dahlan, bahkan sudah berani mengambil keuntungan dari ribut-ribut kenaikan BBM meski BBM belum diputuskan naik.
“Naiknya saja belum diputuskan, tapi pengusaha-pengusaha yang mengejar keuntungan seperti ini sudah menaikan harga. Saya sebut pengusaha yang seperti itu adalah pengusaha cengeng. Tapi, pengusaha yang baugs dan serius, harus dipuji,” jelasnya.
Pemerintah sendiri, lanjutnya, tidak bisa menindak hal ini karena tidak ada pasal perilaku pengusaha yang seperti ini bisa ditindak, meski buktinya menyengsarakan rakyat. Dirinya pun menegaskan bahwa seluruh BUMN tidak boleh menaikan harga barang dan jasa mereka hanya karena BBM naik. Dia akan menindak tegas BUMN-BUMN yang menaikan harga dengan alasan kenaikan harga BBM, terutama PLN.