REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Duta Besar RI untuk Belanda Jusuf Effendi Habibie atau Fanny Habibie (74), yang meninggal dunia karena sakit jantung Senin pagi, akan dimakamkan satu liang lahat dengan istrinya yang meninggal dunia pada 2008.
"Beliau akan dimakamkan satu liang bersama dengan almarhumah istrinya di Tanah Kusir," kata adik bungsu almarhum, Sujatim Abdurrachman Habibie pria yang akrab disapa Timmy Habibie di Jakarta,Senin.
Fanny Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Senin pagi, sekitar pukul 7.20 WIB. Adik kandung mantan Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie tersebut memiliki masalah dengan jantungnya sejak dua bulan terakhir ini.
Pada Minggu (11/3) pukul 10.00 WIB, kondisi kesehatan Fanny Habibie mengalami penurunan sehingga harus dilarikan ke RSCM. Sebelum dibawa ke RSCM, Fanny Habibie sempat juga dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.
Menurut Timmy Habibie, Fanny Habibie juga pernah menjalani operasi jantung "by pass" sebanyak dua kali. "Beliau memang pernah dioperasi "by pass" dua kali," kata pria yang akrab disapa Timmy Habibie tersebut.
Operasi "by pass" merupakan tindakan medis bedah yang dilakukan untuk membuat saluran baru untuk mengalirkan darah ke jantung karena pembuluh darah asalnya mengalami penyumbatan.
Jusuf Effendi Habibie, anak ke lima dari delapan bersaudara, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 11 Juni 1937. Fanny Habibie lulus dari Akademi Angkatan Laut Surabaya pada 1961. Dia pernah menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Laut pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan terakhir sebagai Duta Besar RI untuk Belanda pada 2010.
Pada pukul 10.00 WIB, Senin pagi, almarhum dibawa dari RSCM menuju rumah duka di Jalan Prapanca Buntu no.39C, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan pukul 15.00 WIB, Senin. Fanny Habibie meninggalkan tiga orang anak, dan delapan orang cucu.