REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menyusul pernyataan Wiranto, ketua umum DPP Partai Hanura, yang menanyakan eksistensi pemerintahan saat ini, kubu Demokrat menanggapi dengan menyebutkan komentar itu aneh. "Pak Wiranto yang mempertanyakan eksistensi pemerintahan SBY bisa sampai 2014, tampak aneh," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan, Senin (20/2).
Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu, pernyataan itu terkesan tidak mendukung konstitusi agar pemerintah SBY tidak dijatuhkan di tengah jalan. "Ini kok seperti benih gerakan inkonstitusionalis dari Wiranto. Harus diwaspadai bibit inkonstitusi Wiranto," katanya.
Sebagai purnawirawan jenderal, kata dia, Wiranto mestinya di garda terdepan menjaga konstitusi dan stabilitas negara.
"Bukannya malah meredakan tendensi anarkis aksi, ini Wiranto kok provokasi," katanya.
Menurut dia, pemerintah SBY terbuka atas kritisisme. SBY juga mendengarkan suara protes yg digaungkan pengkritik.
"Jadi, sebenarnya tak ada alasan untuk aksi-aksi anarkisme. Juga tak ada dasar mendukung atau membiarkan aksi anarkisme merebak," katanya.
Ramadhan juga berkomentar soal banyak politisi yang tergoda memburu pemilu 2014, padahal sekarang baru Februari 2012. "Sayang energi dihabiskan sia-sia. Bangsa ini membutuhkan energi positif massif untuk maju memberantas kemiskinan, menciptakan keadilan di segala lini dan memberantas perilaku koruptif di pelbagai lini," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
