Kamis 02 Feb 2012 19:05 WIB

Ekonom: Pemerintah Kehilangan Momentum Soal Pembatasan BBM

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Heri Ruslan
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah dinilai telah kehilangan momentum dalam hal pengaturan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di tanah air. Bahkan, pemerintah seakan terlena mengikuti alur cerita Bandung Bondowoso yang membangun Candi Prambanan dalam satu malam.

"Saya tidak tahu, ide itu darimana. Mungkin terinspirasi cerita Bandung Bondowoso, itu tidak masuk akal," kata Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Toni Prasetiantono dalam acara Economic Outlook from Feng Shui Perspective, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (2/2).

Menurutnya, sangatlah tidak mungkin mengatur BBM subsidi di tanah air dalam waktu tiga bulan menuju 1 April 2012 lewat langkah konversi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG). Selain alat converter kit yang mahal, infrastruktur lainnya juga belum mendukung. Toni mengatakan setidaknya dibutuhkan waktu tiga tahun untuk menjalankan konversi BBG.

Pemerintah yang dikatakan Toni telah kehilangan momentum dalam pengaturan BBM ini, sebaiknya mengambil langkah yang lebih logis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement