REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemulangan korban kandasnya kapal pesiar "Costa Concordia" dari Italia ke Bali masih akan terus berlanjut. Sebanyak 49 pekerja kapal pesiar nahas itu dijadwalkan tiba di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Sabtu sore, menyusul 14 rekannya yang terlebih dulu pulang, Jumat (20/1) malam.
"Sekitar pukul 15.00 Wita nanti, pesawat kloter (kelompok terbang) pertama yang membawa mereka menuju Bali dijadwalkan tiba di Bandara Ngurah Rai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali, I Wayan Wiratha.
Menurut dia, ke-49 TKI yang hendak pulang ke Bali itu terdibagi ke dalam tiga kloter. Namun, untuk jenis pesawat apa yang akan memberangkatkan itu, Wiratha hingga saat ini belum mendapat informasi resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Italia dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BN2PTKI).
"Seperti halnya proses pemulangan 14 TKI tadi malam, kami baru mendapat kepastian pesawat yang ditumpangi dari KBRI setelah para TKI berangkat dari Italia," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya ada 50 TKI asal Bali yang menjadi korban kapal nahas itu masih berada di Italia. Namun satu korban atas nama I Nyoman Juniarta belum bisa dipulangkan bersama rekan-rekannya.
"Juniarta menderita patah tulang belakang, tulang kaki, dan tulang bahu. Hingga saat ini masih mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Italia. Ia sudah selesai menjalani operasi dan dari pihak perusahaan Costa Concordia juga berjanji akan memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk menjenguk ke sana," katanya.
Pihak Kesatuan Pelaut Indonesia sudah berkomunikasi dengan Disnakertrans Bali untuk memfasilitasi keberangkatan keluarga Juniarta ke Italia dalam waktu satu pekan ke depan.
"Tetapi berdasarkan informasi yang kami terima dari pihak Costa, untuk sementara waktu Juniarta belum bisa dijenguk terkait dengan sistem pengobatan dan pemulihannya," ucapnya.
Wiratha menambahkan bahwa untuk membantu mengatasi trauma yang dialami para korban, pihak Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang berkedudukan di Bali, yakni PT Meranti Magsaysay, PT Bali Guna Intinusa, dan PT Cemerlang Tunggal Intikarsa sudah berjanji akan memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan dan pendampingan dari psikiater.
Demikian juga dengan pihak dari Costa Conciere selaku pemilik kapal tersebut menjamin dapat menerima para TKI itu kembali bekerja, apabila kondisi kejiwaan mereka sudah stabil dari trauma.