Kamis 05 Jan 2012 18:06 WIB

Dua Bulan Lebih Dirawat, Dua Remaja Korban Bentrok Mesuji Masih Kritis

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Dua korban penembakan dalam bentrok di areal sawit PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) Kabupaten Mesuji, Lampung pada 10 November 2011, kondisinya masih kritis di rumah sakit, hingga Kamis (5/1). Korban penembakan aparat ini harus dipindahkan ke rumah sakit lain untuk dirawat intensif.

Dua warga Desa Sritanjung, Kabupaten Mesuji, Lampung, yakni Muslim (18 tahun) dan Robin (18). Muslim mengalami luka tembak sehingga kulitnya sulit menyatu meski sudah dipasang pen dalam kakinya. Sedangkan Robin, luka tembak di betis. Ia sudah enam kali operasi namun masih terjadi pendarahan.

“Kami pesimis kalau dua korban penembakan ini masih dirawat di rumah sakit daerah ini. Penyakit semakin parah dan kritis,” kata Dedy Mawardi, juru bicara tim advokasi korban dan saksi kasus Mesuji dari Kantor Bantuan Hukum (KBH) Lampung, di Bandar Lampung, Kamis (5/1).

Menurut Dedy, pihaknya sudah meminta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dipimpin Denny Indrayana, saat berada di Lampung, agar dua korban yang masih anak-anak tersebut dapat dirawat intensif di rumah sakit lain. “Kami sudah minta TGPF untuk membiayai pengobatan dua anak tersebut,” katanya.

Muslim, sebelumnya dirawat di RS Abdul Moeloek Bandar Lampung, saat terjadi bentrok di PT BSMI dengan warga Sritanjung 10 November 2011. Lalu, ia dipindahkan ke RS Immanuel Bandar Lampung hingga kini. Ia sudah dioperasi untuk pemasangan pen atas luka tembak di kakinya. “Namun kulitnya sulit menyatu lagi,” kata Dedy sambil menunjukkan foto lukanya.

Sedangkan Robin, dirawat di RS Menggala, Tulangbawang. Ia sudah enam kali operasi, namun masih mengalami perdarahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement