Senin 26 Aug 2019 16:56 WIB

Warga Mesuji Krisis Air Bersih

BPBD Mesuji menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
BPBD Kabupaten Mesuji, Lampung, mendistribusikan air bersih di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, Senin (26/8).
Foto: BPBD Mesuji
BPBD Kabupaten Mesuji, Lampung, mendistribusikan air bersih di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, Senin (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim kemarau yang berlangsung sejak tiga bulan terakhir, membuat warga desa di dua kecamatan di Mesuji dan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung, kesulitan memeroleh air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki ke Desa Sumber Makmur, Mesuji, Senin (26/8).

 

Baca Juga

Warga berduyun-duyun mendatangi tempat pendistribusian air bersih, yang ditampung di sejumlah drum dari mobil tangki. Warga mengambil air bersih menggunakan jerigen, ember, dan juga baskom untuk dibawa ke rumah masing-masing.

 

Sebelumnya, BPBD Mesuji mendistribusikan air bersih ke Desa Tanjung Serayan, Kecamatan Mesuji, dan juga Desa Tanjung Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur. “Pendistribusian air bersih ke desa-desa di Mesuji dan Mesuji Timur sejak Jumat (23/8) lalu,” kata Kepala BPBD Mesuji Syaril Sa’dullah, Senin (26/8).

 

Dari hasil pendataan BPBD Mesuji, desa-desa yang terdampak parah kekeringan dan krisis air bersih berada di Kecamatan Mesuji dan Mesuji Timur. Selain itu, beberapa desa juga mengalami kekeringan di Kecamatan Rawajitu Utara. BPBD telah menyalurkan air bersih layak konsumsi untuk melayani kebutuhan minum dan masak masyarakat.

 

Syahril menyatakan, sejak musim kemarau dan terjadinya krisis air bersih, mobil tangki milik BPBD Mesuji berkapasitas 10 ribu liter air bersih dan bantuan satu unit mobil dari Dinas PUPRI bergerak mendatangi desa-desa terdampak krisis air bersih. Distribusi air bersih melalui mobil tangki dilakukan setiap hari.

 

BPBD berharap masyarakat setempat dapat melaporkan kepadanya bila mengalami krisis air bersih, agar tim dapat menyalurkan air bersih ke desa tersebut. BPBD menyalurkan air bersih berdasarkan pengajuan sesuai dengan konsumsi warga desanya. Ia berharap koordinasi kepala desa dengan BPBD.

 

Sapri (43 tahun), warga Desa Sumber Makmur menyatakan, kekeringan sudah terjadi sebelum bulan Ramadhan lalu. Hujan tidak turun lagi sejak tiga bulan terakhir, sehingga sumur-sumur warga mengering. Warga yang biasanya mengambil air di sumur terpaksa mencari air bersih ke tempat yang jauh dekat sungai. “Rata-rata warga sudah membeli air bersih ke tempat yang jauh dari kampung,” kata bapak tiga anak tersebut.

 

Menurut dia, bantuan air bersih dari BPBD disambut gembira warga. Namun itu sifatnya hanya sementara karena air yang diterima akan bertahan tiga sampai empat hari saja. Selebihnya, warga mencari lagi air bersih menggunakan motor ke tempat yang rendah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement