Senin 12 Dec 2011 10:34 WIB

Donor Darah Bikin Ketagihan dan Berbuah Penghargaan

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Logo Donor Darah Sukarela (DDS) PMI.
Foto: Dok PMI
Logo Donor Darah Sukarela (DDS) PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sudah berapa kali anda donor darah? Ir Supriadi (48) sudah mendonorkan darahnya 112 kali (hingga Oktober lalu). Donor yang ke-113, akan ia lakukan 18 Desember esok. Jika ditanya apa donor darah membuat ketagihan? Ia akan menjawab, “Ya, ketagihan. Agar sehat dan menolong orang lain.”

Ia pertama kali donor darah saat masih berusia 17 tahun. Kalau biasanya darah diberikan kepada keluarga atau sahabat, Supriyadi memberikan darahnya kepada penjaga sekolahnya yang akrab disapa Pak Bon.

“Saya dulu anggota Palang Merah Remaja (PMR). Sering nongkrong di parkiran, sering pulang sore,” kenang pria kelahiran Jakarta yang lama tinggal di Yogyakarta ini. Kebiasaan itulah yang membuatnya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Bon.

Saat mendengar Bon akan dioperasi, Supriadi mengajak teman-temannya untuk donor. Ia mengajak sembilan kawannya ke rumah sakit. “Ada tiga orang yang donor, termasuk saya,” kata dia. "Operasi berjalan lancar, namun Allah berkehendak lain. Usai operasi Pak Bon tak tertolong lagi."

Sejak saat itu, ayah dua anak ini selalu rutin donor darah setiap 2-3 bulan sekali. Ia juga aktif mengajak murid-muridnya untuk donor. Sudah berjalan beberapa tahun, Palang Merah Indonesia (PMI) selalu mendatangi pondoknya untuk mengadakan donor darah di sana.

Memang banyak murid yang di awal merasa takut donor karena tak mau disuntik. Tapi ia selalu mengingatkan jangan sakitnya yang diingat, tapi keinginan untuk melakukan kegiatan sosial, amal ibadahnya yang diingat. Bagi guru di Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo, Kendal ini, donor darah adalah salah satu parameter kesehatan. “Kalau masih bisa donor, berarti saya sehat,” ujar Supriadi.

Donor darah memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Menurut Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kartono Muhammad, bagi penderita hipertensi, donor darah bisa membantu menurunkan tekanan darah. "Orang yang rajin donor darah juga mendapatkan kesempatan untuk mengganti sel darahnya dengan yang baru," ujar dia.

Sel darah baru inilah yang menyebabkan pendonor selalu merasa segar setelah mendonorkan darahnya. "Kalau pegal-pegal jika tidak donor, itu sebenarnya hanya sugesti," katanya. Tanpa mendonorkan darah, sel darah juga rutin diganti oleh tubuh. Sel darah yang mati, dihancurkan lalu dibuang sebagai urin atau kotoran.

Atas kontribusi yang cukup besar dalam hal donor darah, Supriadi menjadi salah satu orang yang mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial dari pemerintah dan PMI. Ia mendapatkan penghargaan untuk Donor Darah Sukarela (DDS) 100 kali. Penghargaan ini akan diberikan Selasa, (13/12) di Jakarta Convention Center.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement