Ahad 04 Dec 2011 19:46 WIB

Pengamat: Pimpinan KPK yang Baru Jangan Cuma Berani Sama Koruptor, Tapi Juga Mafia

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Stevy Maradona
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Banyak pihak  menaruh harapan besar ke pimpinan Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru terpilih. Menurut salah satu pengamat politik, Sebastian Salang, KPK yang terpilih ini harus berani dalam memberantas korupsi yang dinilainya sama saja membongkar jaringan mafia.

"Bongkar korupsi sama juga berperang melawan mafia," kata Sebastian Salang dalam diskusi pemberantasan korupsi di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Ahad (4/12).

Sebastian Salang mengatakan praktik korupsi di Indonesia sudah sangat memprihatinkan karena sudah seperti membeli semua aparat hukum layaknya mafia. Maka itu, upaya membongkar kasus korupsi juga tidak lah mudah.

Di balik sulitnya pemberantasan korupsi, lanjutnya, ada desain yang berupaya untuk menutupi kasus korupsi seperti adanya melokalisir terdakwa sebagai korban atau tumbal.

 Ia menyontohkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yang diduga terkait dengan 30 kasus korupsi dengan nilai proyek sekitar Rp 60 triliun, tidak mungkin bekerja sendiri. Namun kenyataannya dalam penanganan kasus, Nazaruddin hanya menjadi korbannya.

Ia pun mengharapkan dengan terpilihnya pimpinan KPK yang baru, dapat menyelesaikan kasus korupsi, minimal kasus-kasus korupsi besar, yang sudah jelas pihak-pihak yang harus dimintai pertanggungjawabannya. KPK juga harus memiliki rencana dan strategi (renstra) yang baru dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement