Kamis 01 Dec 2011 18:24 WIB

'Kemauan Berantas Korupsi? Saya Ragu akan Hal Itu'

Rep: M Hafil/ Red: Stevy Maradona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM) Zaenal Arifin Mochtar menilai pemerintah  punya masalah dalam kemauan untuk memberantas korupsi di indonesia. 

Akibatnya, hasil survey Corupption Perception Index (CPI) tahun 2011 hanya meningkat dengan skor 0,2 dan masih menempatkan Indonesia di jajaran negara-negara terkorup.

"Ada dua kendala dalam pemberantasan korupsi. Satu kemauan dan kedua adalah kemampuan. Kalau kemampuan saya yakin kita punya tapi kalau kemauan saya ragu  hal itu," kata Zaenal saat dihubungi Republika, Kamis (1/12).

Menurutnya, meskipun pada tahun ini Indonesia mengalami peningkatan nilai, namun hal tersebut bukan sebuah prestasi yang luar biasa. 

 

Berdasarkan hasil CPI Tahun 2011 yang dilakukan oleh Transparency Internasional (TI) atau induk TII , dari 183 negara yang disurvei, Indonesia menduduki peringkat 100 dengan skor 3 bersama dengan Argentina, Benin, Burkina Faso, Madagaskar, Djibouti, Malawi, Meksiko, Sao Tome and Principe, Suriname, Tanzania. 

Posisi Indonesia saat ini menunjukkan trend positif karena ada peningkatan dibanding tahun lalu yang berada di peringkat 100 dengan skor 2.8. Menurut perhitungan TI, negara dengan skor 0 dianggap sebagai yang terkorup, sedangkan angka 10 adalah yang paling bersih.

CPI sendiri adalah sebuah indeks gabungan. Indeks ini dihasilkan dari penggabungan hasil 17 survey ang dilakukan lembaga-lembaga internasional yang terpercaya. CPI mengukur persepsi korupsi yang dilakukan oleh politisi dan pejabat publik.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement