REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi menjelaskan, Sekretariat Gabungan (setgab) partai koalisi pemerintah sudah tidak berguna lagi. Ini menyusul besaran ambang batas partai atau parliamentary threshold (PT) yang tak kunjung disepakati hingga saat ini.
‘’Draf pemerintah sebesar empat persen sesuai dengan sikap Partai Demokrat dan alokasi kursi 3-6 per dapil (daerah pemilihan) sesuai sikap Partai Golkar. Pendapat anggota setgab lain tidak terakomodasi. Ini menunjukkan bahwa setgab sudah tidak efektif lagi dan tidak mampu sebagai wadah berhimpun dan koordinasi anggota partai koalisi,’’ katanya ketika dihubungi, Senin (7/11).
Ia pun menilai wajar jika kemudian beberapa partai, termasuk anggota koalisi, membentuk Poros Tengah sebagai gerakan bersama untuk memperjuangkan PT. Selain PAN, beberapa partai yang menyatakan setuju dengan usulan ini antara lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Gerindra.
Menurut Viva, gerakan ini tidak melanggar setgab. Apalagi, kontrak koalisi seharusnya ada koalisi di pemerintah dan DPR. namun, ternyata pembahasan mengenai RUU Pemilu tak kunjung dilakukan setgab. ‘’Tahu-tahu DIM (daftar inventarisasi masalah) pemerintah muncul dengan usulan PT empat persen sesuai sikap Demokrat dan alokasi 3-6 kursi per dapil sesuai sikap Golkar,’’ tambahnya.