Jumat 04 Nov 2011 14:49 WIB

Direktur The New 7 Wonder Foundation: Ada Oknum Pejabat RI yang 'Serang' Kami

Rep: Esthi Maharani/ Red: Siwi Tri Puji B
Jean Paul de la Fuente
Foto: talkvietnam
Jean Paul de la Fuente

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur The New 7 Wonder Foundation, Jean Paul de la Fuente, terungkap adanya oknum pejabat RI  yang menyerang yayasan tersebut. Ia mengungkapkannya dalam konferensi jarak jauh (telekonferensi) yang diselenggarakan oleh pendukung pemenangan Komodo (P2K).

“Ada oknum pemerintah yang menyerang kami. Bukan pemerintah, tapi oknum pejabat,” kata Jean, Jumat (4/11).

Ia menyebut oknum yang menyerangnya tak lain adalah orang yang sama yang selama dua tahun belakangan justru bekerja sama dengan yayasan tersebut.

Ia mengakui serangan yang ditujukannya terasa aneh. Karena sikap yang tidak mengenakkan justru datang ketika New7 Wonder mencoret Indonesia sebagai OSC. “Ini suatu yang aneh karena kita bekerja sama selama dua tahun dan baik-baik saja, tetapi ketika mencoret beliau karena kelakuan yang tidak baik sebagai official supporting, dia marah-marah dan menyerang kami,” katanya.

Jean menyakini serangan itu bukan mengatasnamakan pemerintah Indonesia tetapi atas nama pribadi, meskipun oknum tersebut menduduki jabatan penting di sebuah kementerian saat ini. Jean tidak menyebut secara pasti nama orang yang dimaksud, tetapi sangat disayangkan jika karena ego pribadi, nama pemerintah dan Indonesia menjadi buruk.

"Sayangnya ia gunakan dana APBN untuk balas dendam. Dia menyewa pengacara di Zurich yang mahal. Saya bertanya; Apakah begini cara menggunakan uang rakyat?" sindirnya.

Ia menegaskan jika pemerintah atau pihak manapun ragu dan ingin mengajukan pertanyaan, akan lebih baik jika dilakukan secara langsung kepada yayasan New7 Wonder. Jean juga sempat mempertanyakan pernyataan Dubes RI di Swiss yang mempermasalahkan keberadaan yayasan tersebut. ‘Dubes itu tidak pernah sekalipun menghubungi untuk klarifikasi, di Swiss ini bukan tindakan yang baik,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement