REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Malik Haramain menjelaskan, gagasan poros tengah muncul karena partai-partai besar tetap egois dan tak pernah mau cari jalan tengah. Khususnya dalam memutuskan angka ambang batas atau parliamentary treshold (PT) yang moderat dan ideal.
"Mereka, setidaknya hingga sekarang, tetep bersikeras di angka empat sampai lima persen. Kalau tetep bertahan, maka bisa saja sampai kapan pun kita tidak akan pernah bersepakat tentan angka PT," katanya, ketika dihubungi, Selasa (1/11).
Menurutnya, PKB dan partai menegah-kecil lain sejak awal sepakat bahwa kenaikan PT dilakukan secara bertahap demi membangun multipartai sederhana dan menciptakan pemerintahan yang efektif.
Apalagi, kenaikan PT yang drastis selain cenderung memberangus partai-partai lain, juga berkonsekuensi pada semakin banyaknya suara sah yang hilang.
''Sama sekali tidak ada saling mengancam. Yang ada adalah partai menengah-kecil selalu membuka pintu negosiasi untuk menentukan angka PT. Kita terus memperkuat aliansi antar-partai menengah-kecil untuk bernegosiasi dengan partai-partai besar,'' pungkasnya.