REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sedikitnya 10 ribu personel dari semua jajaran Polda DIY dikerahkan untuk mengantisipasi teror bom seperti yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Menurut Kepala Bidang Humas Polda, AKBP Anny Pudjiastuti, sedikitnya 6.000 personel ditempatkan di lapangan untuk mengamankan wilayah Jogja.
"Jumlah keseluruhan yang kita kerahkan kurang lebih 10 ribu. Dua per tiganya kita tempatkan di lapangan dan sepertiga di Mako," terang Anny pad Republika, Kamis (29/9).
Personel yang dikerahkan untuk antisipasi bukan hanya dari jajaran personel berseragam, tapi juga intelejen dan reserse.
Anny menambahkan, pihaknya telah mengintensifkan razia dan penjagaan di sekitar wilayah Jogja. Razia dilakukan di perbatasan-perbatasan wilayah yang langsung berhubungan dengan kota gudheg antara lain di perbatasan Klaten, Tempel dan Kulonprogo. Penjagaan ditempat-tempat ibadah seperti gereja dan masjid diperketat.
"Untuk gereja dan masjid, setiap ada peribadatan seperti Misa di gereja, akan diamankan Polsek setempat," tambah Anny.
Selain tempat peribadatan, Polda juga mengintensifkan penjagaan di seluruh wilayah kerja pagi hingga sore. Patroli dilakukan 1x24 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Terlebih, kata anny, penjagaan diketatkan pada objek-objek vital kota.
Saat ini, Polda DIY tengah mengupayakan foto-foto Daftar Pencarian Orang dapat disebar di wilayah kota pelajar tersebut. Foto DPO itu, kata Anny, memudahkan masyarakat mengenali siapa saja yang menjadi buronan kepolisian terkait kasus terorisme. Juga foto DPO tindak kriminal lain, lanjutnya.